Peran Snouck Hurgronje untuk Belanda di Indonesia
Oleh Mirza Widiarto
Ketika Belanda
berusaha untuk mengusai seluruh Indonesia, banyak kendala yang hadapi, salah
satunya adalah tentang kultur budaya dan agama islam yang telah mendarah daging
dengan masyarakat yang ada didaerah masing-masing.
Salah satu kendala
tersebut adalah ketidak mampuan mereka mengatasi pemberontkan di aceh yang
selalu mengacaukan niat mereka untuk menaklukannya. Belanda selalu kalah dalam
peperangan tersebut, karena di aceh semuanya memiliki kultur yang sama dan
tidak adanya perbedaan dan juga sangat
dalam beragama, terutma agama islam. Sehingga masyarakat begitu patuh
dan tunduk terhadap apa yang di perintahkan oleh agama, dalam artian mereka
akan melakukan yang mereka anggap sebagai perintah dari Allah, seperti
memerangi orang kafir yang menjadi musuh mereka. Anggapan tersebut di berikan
kepada belanda yang ingin menguasai aceh, sehingga seluruh masyarakat aceh
berusaha untuk menusirnya dari tanah aceh.
Disamping itu
juga, ada beberpa faktor yang menyebabkan belanda selalu kalah pada saat perang
aceh, yaitu :
1.
Ketidaktahuan
mereka tentang kultur budaya dan kebiasaan masyarakat aceh, sehingga mereka
tidak tahu cara apa lagi yang bisa untuk menaklukan aceh selain dengan peperangan,
karena di setiap peperangan mereka selalu mengalami kekalahan.
2.
Ketidaktahuan
belanda tentang islam yang ada di masyarakat aceh dan Indonesia, yaitu mereka
beranggapan bahwa islam di Indonesia memiliki keorganisasian yang ketat, serupa
dengan Katolisme yang ada di Roma, dengan kependetaanya yang hirakris[1],
Sehingga anggapan mereka terhadap islam begitu menakutkan. Tapi disisi lain ada
anggapan dari sebagian orang belanda bahwa mereka yakin dengan mudah dapat
melenyapkan pengaruh islam di Indonesia, karena mereka anggap Kristen lebih
unggul dari islam.
Anggapan-anggapan
tersebut lah yang membuat belanda selalu mengalami kegagalan dalam usaha
penaklukan Aceh dan Indonesia. Maka dengan itu mereka kemudian memanggil
seorang peneliti untuk meneliti tentang hal-ihwal yang ada pada masyarakat
pribumi Indonesia agar dapat memperoleh terapi yang cocok untuk menaklukan aceh
dan Indonesia, Peneliti tersebut bernama Snouck Hurgronje.
Maka,
dimulailah belanda menggunakan cara yang snouck hurgronje sarankan, mula-mula
snouck hurgronje berusaha menghapus seluruh anggapan bangsa belanda terhadap islam yaitu meluruskan
kembali anggapan bahwa islam itu memiliki organisasi yang kuat dan ketat, yang
sebenarnya dalam islam tidak menggunakan hal itu, tapi selalu tertuju pada
Al-Qur’an dan Hadist. Dan kemudian snouck hurgronje menyuruh pemerintah belanda
agar dapat sedikit memberi keleluasaan kepada pemeluk agama ketika mereka
melakukan ibadah, sepeti ketika melaksanakan ibadah haji.
Menurut
snouck hurgronje islam dapat di kategorikan ke dalam tiga bagian[2]
yaitu:
1.
Bidang
agama murni
2.
Bidang
social masyarakat
3.
Bidang
politik
Menurutnya,
apabila pemerintah belanda selalu member keleluasan pada dua bidang teratas
yaitu bidang agama murni dan bidang social masyarakat, maka para pemeluk agama
islam terutama para kyai tidak akan ikut campur pada urusan politik karena
kebutuhan mereka telah terpenuhi.
Sedangkan selama ini pemerintah
belanda selalu mengekang mereka dalam melakukan kedua hal tersebut, sehingga
masyaraka tambah membenci belanda dan mulai membentuk organisasi
perlawanan-perlawanan yang dapat menyulitkan belanda untuk menguasai Indonesia.
Selain itu juga, snouck hurgronje
meminta kepada pemerintah belanda untuk menerapkan system politik asosiasi,
agar dapat terjalinya hubungan antara pribumi dengan pemerintah belanda yang
baik, sehingga dapat mempermudah dalam mencapai keinginannya. Yaitu dengan cara
mulai memberikan pendidikan kepada pribumi, dan di berikan pelajaran-pelajaran
tentang kebarat-baratan agar terciptanya generasi yang pro colonial belanda,
walau pun pemberian pendidikan tersebut masih di khususkan bagi para anak yang
orang tuanya memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang lainya. Tapi, dengan
cara tersebutlah akan tercipta masyarakat Indonesia yang kebarat-baratan serta
pro-terhadap belanda.
Snouck hurgronje pula mengusulkan
kepada pemerintah belanda agar lambat laun pemerintahan di pegang oleh para
pribumi yang telah berpendidikan dan pro terhadap belanda, karena dengan hal
tersebut dapat sangat menguntungkan pihak belanda.
Kesimpulannya adalah ketika belanda mengalami kesulitan dalam
menaklukan aceh dan Indonesia dengan islamnya, maka mereka memdatangkan seorang
snouck hurgronje yang sangat mengetahui tentang islam dan kulturnya, sehingga
sangat dapat membantu belanda dalam
mengatasi masalahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar