Translate

Minggu, 07 September 2014

Peran Snouck Hurgronje untuk Belanda di Indonesia
Oleh  Mirza Widiarto

            Ketika Belanda berusaha untuk mengusai seluruh Indonesia, banyak kendala yang hadapi, salah satunya adalah tentang kultur budaya dan agama islam yang telah mendarah daging dengan masyarakat yang ada didaerah masing-masing.
            Salah satu kendala tersebut adalah ketidak mampuan mereka mengatasi pemberontkan di aceh yang selalu mengacaukan niat mereka untuk menaklukannya. Belanda selalu kalah dalam peperangan tersebut, karena di aceh semuanya memiliki kultur yang sama dan tidak adanya perbedaan dan juga sangat  dalam beragama, terutma agama islam. Sehingga masyarakat begitu patuh dan tunduk terhadap apa yang di perintahkan oleh agama, dalam artian mereka akan melakukan yang mereka anggap sebagai perintah dari Allah, seperti memerangi orang kafir yang menjadi musuh mereka. Anggapan tersebut di berikan kepada belanda yang ingin menguasai aceh, sehingga seluruh masyarakat aceh berusaha untuk menusirnya dari tanah aceh.
            Disamping itu juga, ada beberpa faktor yang menyebabkan belanda selalu kalah pada saat perang aceh, yaitu :
1.      Ketidaktahuan mereka tentang kultur budaya dan kebiasaan masyarakat aceh, sehingga mereka tidak tahu cara apa lagi yang bisa untuk menaklukan aceh selain dengan peperangan, karena di setiap peperangan mereka selalu mengalami kekalahan.
2.      Ketidaktahuan belanda tentang islam yang ada di masyarakat aceh dan Indonesia, yaitu mereka beranggapan bahwa islam di Indonesia memiliki keorganisasian yang ketat, serupa dengan Katolisme yang ada di Roma, dengan kependetaanya yang hirakris[1], Sehingga anggapan mereka terhadap islam begitu menakutkan. Tapi disisi lain ada anggapan dari sebagian orang belanda bahwa mereka yakin dengan mudah dapat melenyapkan pengaruh islam di Indonesia, karena mereka anggap Kristen lebih unggul dari islam.
Anggapan-anggapan tersebut lah yang membuat belanda selalu mengalami kegagalan dalam usaha penaklukan Aceh dan Indonesia. Maka dengan itu mereka kemudian memanggil seorang peneliti untuk meneliti tentang hal-ihwal yang ada pada masyarakat pribumi Indonesia agar dapat memperoleh terapi yang cocok untuk menaklukan aceh dan Indonesia, Peneliti tersebut bernama Snouck Hurgronje.
Maka, dimulailah belanda menggunakan cara yang snouck hurgronje sarankan, mula-mula snouck hurgronje berusaha menghapus seluruh anggapan bangsa  belanda terhadap islam yaitu meluruskan kembali anggapan bahwa islam itu memiliki organisasi yang kuat dan ketat, yang sebenarnya dalam islam tidak menggunakan hal itu, tapi selalu tertuju pada Al-Qur’an dan Hadist. Dan kemudian snouck hurgronje menyuruh pemerintah belanda agar dapat sedikit memberi keleluasaan kepada pemeluk agama ketika mereka melakukan ibadah, sepeti ketika melaksanakan ibadah haji.
      Menurut snouck hurgronje islam dapat di kategorikan ke dalam tiga bagian[2] yaitu:
1.      Bidang agama murni
2.      Bidang social masyarakat
3.      Bidang politik
Menurutnya, apabila pemerintah belanda selalu member keleluasan pada dua bidang teratas yaitu bidang agama murni dan bidang social masyarakat, maka para pemeluk agama islam terutama para kyai tidak akan ikut campur pada urusan politik karena kebutuhan mereka telah terpenuhi.
            Sedangkan selama ini pemerintah belanda selalu mengekang mereka dalam melakukan kedua hal tersebut, sehingga masyaraka tambah membenci belanda dan mulai membentuk organisasi perlawanan-perlawanan yang dapat menyulitkan belanda untuk menguasai Indonesia.
            Selain itu juga, snouck hurgronje meminta kepada pemerintah belanda untuk menerapkan system politik asosiasi, agar dapat terjalinya hubungan antara pribumi dengan pemerintah belanda yang baik, sehingga dapat mempermudah dalam mencapai keinginannya. Yaitu dengan cara mulai memberikan pendidikan kepada pribumi, dan di berikan pelajaran-pelajaran tentang kebarat-baratan agar terciptanya generasi yang pro colonial belanda, walau pun pemberian pendidikan tersebut masih di khususkan bagi para anak yang orang tuanya memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang lainya. Tapi, dengan cara tersebutlah akan tercipta masyarakat Indonesia yang kebarat-baratan serta pro-terhadap belanda.
            Snouck hurgronje pula mengusulkan kepada pemerintah belanda agar lambat laun pemerintahan di pegang oleh para pribumi yang telah berpendidikan dan pro terhadap belanda, karena dengan hal tersebut dapat sangat menguntungkan pihak belanda.
            Kesimpulannya adalah ketika belanda mengalami kesulitan dalam menaklukan aceh dan Indonesia dengan islamnya, maka mereka memdatangkan seorang snouck hurgronje yang sangat mengetahui tentang islam dan kulturnya, sehingga sangat dapat membantu belanda  dalam mengatasi masalahnya.



[1] Khuluq, lathiful, Starategi belanda melumpuhkan islam hlm. 41
[2] . ibid hlm. 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar