Peperangan di zaman Nabi Muhammad SAW
Oleh Mirza Widiarto
luasnya ajaran
agama islam saat ini tidak lepas dari
perjuangan penyebaran agama islam yang di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW,
beliau yang pertama kali menyebarkannya ke para sahabat dan akhirnya dapat
tersebar keseluruh penjuru dunia. Dalam proses penyebarannya, nabi Muhammad SAW
mendapatkan banyak halangan atau rintangan dari bangsa arab dan sekitarnya
terutama dari kaum Quraisy yang sangat memusuhinya, dengan segala upaya pun
telah mereka lakukan untuk menghalangi dan menghentikan dakwah nabi, salah satu
upaya tersebut adalah dengan berperang dengan kaum muslimin yang ketika itu
telah berhijrah dari kota Mekkah ke Madinah.
Peperangan-peperangan tersebutlah yang
menjadi salah satu perjuangan Nabi dan umat Islam ketika itu untuk selalu
menegakan ajaran agama islam yang Alhamdulillah saat ini telah tersebar
keseluruh penjuru dunia, dan perlu dingat pula bahwa peperangan tersebut bukan
untuk memerangi atau membinasakan kaum Quraisy dan musuh islam yang lainya,
tapi lantaran sebagai wujud pembelaan atas umaat islam yang di ganggu oleh
mereka.
Secara garis besar
peperangan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW dapat di bedakan menjadi
dua yaitu Ghazwah dan Sariyyah
yang pengertiannya sebagai berikut :
1.
Ghazwah
Yaitu
peperangan yang di kunjungi atau nabi ikut berperang di dalamnya baik itu
sebagai pemimpin peperangan terebut , ada pun ghazwah berjumlah 27
peperangan dan 9 diantaranya langsung di pimpin oleh Nabi Muhammad SAW yaitu :
1.
Perang
Badr Al-Kubra, 2. Perang uhud, 3. Perang Khandaq, 4. Perang bani Quraidhah, 5.
Perang banu Mushthaliq, 6. Perang Khaibar, 7. Fathu Mekkah, 8. Perang Hunai dan yang no 9
adalah perang Thaif.
2.
Sariyyah
Adalah
Peperangan yang di lakukan oleh pasukan kaum muslimin dan nabi tidak terlibat
langsung pada saat berperang, nabi hanya mengirim pasukan untuk berperang,
Sariyyah berjumlah 35 yang diantaranya adalah
1.
Perang
yang di pimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib (paman nabi) 2. Perang Qirda 3.
Perang Raji 4. Perang Bi’ru Ma’unah 5. Perang Zi Al-Qissah.
Demikian adalah peperangan yang
telah terjadi pada zaman Rasulalloh SAW berdasarkan jenis peperangannya,
sedangkan peperangan-peperangan berdasarkan besar atau kecilnya peperangan
tersebut serta efek bagi kaum muslimin itu sendiri akan di paparkan di bawah
ini.
a.
Perang
Badar
Perang Badar adalah peperangan yang pertama kali di lakukan umat
islam ketika zaman nabi Muhammad SAW dan terjadi di lembah badar, perang ini
sangat begitu penting bagi kelanjutam dakwah nabi ketika itu, karena apabila
pada perang tersebut umat islam mengalami kekalahan, maka dakwah nabi bisa di
katakan telah selesai, sedangkan apabila pada saat itu kaum muslimin
memenangkan peperangan maka kedepan dakwah nabi akan lancar, dan Alhamdulillah Allah
berkehendak kemenangan bagi kaum muslimin dengan di bantu oleh para malaikat
sehingga dakwah nabi terus berlanjut hingga ajaran agama islam ada sampai sekarang.
Pada peperangan
tersebut umat islam yang langsung di pimpin oleh nabi Muhammad SAW hanya
membawa 313 tentara dibandingkan dengan kaum Quraisy yang membawa pasukan 10
kali lipat lebih banyak dari pasukan kaum muslimin, tapi atas kehendak Allah
SWT kemenangan berada di pihak kaum muslimin. Pada peperangan tersebut kaum
muslimin selain kekurangan jumlah tentara atau pasukan tapi juga kekurangan
perlengkapan atau senjata perang, yang apabila difikir secara logika kaum
muslimin akan kalah telah dari kaum Quraisy, tapi Allah tidak akan membiarkan
Rasul dan Agama yang di bawanya hancur begitu saja, dengan di turunkannya
malaikat-malaikat Nya untuk membantu kaum muslimin sehingga kemenangan pun
diraih
b.
Perang
Uhud
Setelah
mengalami kekalahan pada perang Badar, kaum kafir Quraisy ingin membalas
kekalahn pada perang tersebut dengan menyerbu kaum muslimin di bukit uhud, pada
perang tersebut kaum muslimin memiliki kekuatan sekitar seribu orang pasukan
yang termasuk di dalamnya nabi dan sahabatnya seperti Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Hamzan bin Abdul Muthalib dan lain sebagainya. Sedangkan kaum Quraisy
berkekuatan tiga ribu pasukan atau tiga kali lipat dari pasukan kaum muslimin.
Melihan situasi
seperti itu, ada seorang munafik di pasukan kaum muslimin yang menghasut para
pasukan yang lainnya untuk tidak melanjutkan peperangan, karena dia berfikir
akan mengalami kekalahan, sehingga pada saat itu keluar dari pasukan kaum
muslimin 300 prajurit sehingga kini tinggal 700 orang pasukan.
Peperangan pun
pecah dengan kekuatan yang sangat tidak berimbang, tapi dengan izin Allah umat
islam dapat memukul mundur kaum Quraisy, tapi, pada saat seperti itu pasukan
muslimin saling berebut harta rampasan perang sehingga mereka meninggalkan pos
yang telah nabi perintahkan untuk mereka jaga, tahu akan hal itu, kaum kafir
Quraisy yang tadinya telah mundur kembali menyerang balik sehingga kaum
muslimin pun kocar-kacir menghadapainya dan mengalami kekalahan pada perang
tersebut. Bahkan Nabi mengalami luka serta Syahidnya paman nabi yaitu Hamzah
bin Abdul Muthalib.
c.
Perang
Mu’tah
yaitu merupakan perang pembuka bagi penaklukan negeri-negeri
Nasrani. Perang tersebut adalah perang antara umat islam dengan romawi. Pada
perang tersebut Rasulullah menghimpun pasukan sebanyal tiga ribu pasukan
sedangkan pasukan Romawi berjumlah dua ratus ribu prajurit.
d.
Fathul
Mekkah (Pembebasan Kota Mekkah)
Peristiwa ini
terjadi karena kaum Quraisy telah melanggar salah satu isi dari perjanjian
hudaibiyah, sehingga nabi langsung mengumpulkan sekitar 10.000 pasukan kaum
muslimin untuk berangkat ke kota mekkah. Beberapa hari sebelum Rasulullah
berangkat bersama pasukannya, beliau di datangi oleh Abu Sofyan yang tak lain
adalah salah satu pimpinan kaum Quraisy guna membahas pembaharuan perjanjian
Hudaibiyah yang telah mereka langar, tapi nabi tidak menghiraukannya itu.
Pada tanggal 17
Ramadhan 8 Hijriyah, Nabi dan pasukannya telah sampai di kota Mekkah, tapi,
sebelum nabi dan pasukan itu sampai ke kota mekkah, Abu Sufyan. Abu Sufyan
akhirnya masuk islam ketika itu, sehingga pada saat pasukan muslim telah masuk
ke kota mekkah nabi bersabda bahwa “siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan akan
aman” lalu beliau bersabda lagi “barang siapa yang masuk masjidil haram aman”
dan yang terakhir “barang siapa menutup jendela rumah masing-masing akan aman”.
Dan akhirnya
seluruh masyarakat kota mekkah ketika itu memeluk agama islam, dan kota
tersebut telah menjadi kota kaum muslinin dan di bawah perintah Nabi Muhammad
SAW.
Slotty Park Casino Resort - Mapyro
BalasHapusFind your 서귀포 출장안마 way around the casino, find where everything is located with 정읍 출장안마 Mapyro. This 양산 출장마사지 map 밀양 출장샵 gives you a real-time view of the Casino. 아산 출장샵