Translate

Selasa, 23 September 2014



Peperangan di zaman Nabi Muhammad SAW
Oleh Mirza Widiarto

            luasnya ajaran agama islam saat ini  tidak lepas dari perjuangan penyebaran agama islam yang di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau yang pertama kali menyebarkannya ke para sahabat dan akhirnya dapat tersebar keseluruh penjuru dunia. Dalam proses penyebarannya, nabi Muhammad SAW mendapatkan banyak halangan atau rintangan dari bangsa arab dan sekitarnya terutama dari kaum Quraisy yang sangat memusuhinya, dengan segala upaya pun telah mereka lakukan untuk menghalangi dan menghentikan dakwah nabi, salah satu upaya tersebut adalah dengan berperang dengan kaum muslimin yang ketika itu telah berhijrah dari kota Mekkah ke Madinah.
              Peperangan-peperangan tersebutlah yang menjadi salah satu perjuangan Nabi dan umat Islam ketika itu untuk selalu menegakan ajaran agama islam yang Alhamdulillah saat ini telah tersebar keseluruh penjuru dunia, dan perlu dingat pula bahwa peperangan tersebut bukan untuk memerangi atau membinasakan kaum Quraisy dan musuh islam yang lainya, tapi lantaran sebagai wujud pembelaan atas umaat islam yang di ganggu oleh mereka.
            Secara garis besar peperangan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW dapat di bedakan menjadi dua yaitu  Ghazwah dan Sariyyah yang pengertiannya sebagai berikut :
1.       Ghazwah
Yaitu peperangan yang di kunjungi atau nabi ikut berperang di dalamnya baik itu sebagai pemimpin peperangan terebut , ada pun ghazwah berjumlah 27 peperangan dan 9 diantaranya langsung di pimpin oleh Nabi Muhammad SAW yaitu :
1.      Perang Badr Al-Kubra, 2. Perang uhud, 3. Perang Khandaq, 4. Perang bani Quraidhah, 5. Perang banu Mushthaliq, 6. Perang Khaibar, 7.  Fathu Mekkah, 8. Perang Hunai dan yang no 9 adalah perang Thaif.
2.      Sariyyah
Adalah Peperangan yang di lakukan oleh pasukan kaum muslimin dan nabi tidak terlibat langsung pada saat berperang, nabi hanya mengirim pasukan untuk berperang, Sariyyah berjumlah 35 yang diantaranya adalah
1.      Perang yang di pimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib (paman nabi) 2. Perang Qirda 3. Perang Raji 4. Perang Bi’ru Ma’unah 5. Perang Zi Al-Qissah.    
Demikian adalah peperangan yang telah terjadi pada zaman Rasulalloh SAW berdasarkan jenis peperangannya, sedangkan peperangan-peperangan berdasarkan besar atau kecilnya peperangan tersebut serta efek bagi kaum muslimin itu sendiri akan di paparkan di bawah ini.
a.       Perang Badar
Perang Badar adalah peperangan yang pertama kali di lakukan umat islam ketika zaman nabi Muhammad SAW dan terjadi di lembah badar, perang ini sangat begitu penting bagi kelanjutam dakwah nabi ketika itu, karena apabila pada perang tersebut umat islam mengalami kekalahan, maka dakwah nabi bisa di katakan telah selesai, sedangkan apabila pada saat itu kaum muslimin memenangkan peperangan maka kedepan dakwah nabi akan lancar, dan Alhamdulillah Allah berkehendak kemenangan bagi kaum muslimin dengan di bantu oleh para malaikat sehingga dakwah nabi terus berlanjut hingga ajaran agama islam ada sampai sekarang.
Pada peperangan tersebut umat islam yang langsung di pimpin oleh nabi Muhammad SAW hanya membawa 313 tentara dibandingkan dengan kaum Quraisy yang membawa pasukan 10 kali lipat lebih banyak dari pasukan kaum muslimin, tapi atas kehendak Allah SWT kemenangan berada di pihak kaum muslimin. Pada peperangan tersebut kaum muslimin selain kekurangan jumlah tentara atau pasukan tapi juga kekurangan perlengkapan atau senjata perang, yang apabila difikir secara logika kaum muslimin akan kalah telah dari kaum Quraisy, tapi Allah tidak akan membiarkan Rasul dan Agama yang di bawanya hancur begitu saja, dengan di turunkannya malaikat-malaikat Nya untuk membantu kaum muslimin sehingga kemenangan pun diraih
b.      Perang Uhud
Setelah mengalami kekalahan pada perang Badar, kaum kafir Quraisy ingin membalas kekalahn pada perang tersebut dengan menyerbu kaum muslimin di bukit uhud, pada perang tersebut kaum muslimin memiliki kekuatan sekitar seribu orang pasukan yang termasuk di dalamnya nabi dan sahabatnya seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Hamzan bin Abdul Muthalib dan lain sebagainya. Sedangkan kaum Quraisy berkekuatan tiga ribu pasukan atau tiga kali lipat dari pasukan kaum muslimin.
Melihan situasi seperti itu, ada seorang munafik di pasukan kaum muslimin yang menghasut para pasukan yang lainnya untuk tidak melanjutkan peperangan, karena dia berfikir akan mengalami kekalahan, sehingga pada saat itu keluar dari pasukan kaum muslimin 300 prajurit sehingga kini tinggal 700 orang pasukan.
Peperangan pun pecah dengan kekuatan yang sangat tidak berimbang, tapi dengan izin Allah umat islam dapat memukul mundur kaum Quraisy, tapi, pada saat seperti itu pasukan muslimin saling berebut harta rampasan perang sehingga mereka meninggalkan pos yang telah nabi perintahkan untuk mereka jaga, tahu akan hal itu, kaum kafir Quraisy yang tadinya telah mundur kembali menyerang balik sehingga kaum muslimin pun kocar-kacir menghadapainya dan mengalami kekalahan pada perang tersebut. Bahkan Nabi mengalami luka serta Syahidnya paman nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib.
c.       Perang Mu’tah
yaitu merupakan perang pembuka bagi penaklukan negeri-negeri Nasrani. Perang tersebut adalah perang antara umat islam dengan romawi. Pada perang tersebut Rasulullah menghimpun pasukan sebanyal tiga ribu pasukan sedangkan pasukan Ro­­­­­­­­­mawi berjumlah dua ratus ribu prajurit.

d.      Fathul Mekkah (Pembebasan Kota Mekkah)
Peristiwa ini terjadi karena kaum Quraisy telah melanggar salah satu isi dari perjanjian hudaibiyah, sehingga nabi langsung mengumpulkan sekitar 10.000 pasukan kaum muslimin untuk berangkat ke kota mekkah. Beberapa hari sebelum Rasulullah berangkat bersama pasukannya, beliau di datangi oleh Abu Sofyan yang tak lain adalah salah satu pimpinan kaum Quraisy guna membahas pembaharuan perjanjian Hudaibiyah yang telah mereka langar, tapi nabi tidak menghiraukannya itu.
Pada tanggal 17 Ramadhan 8 Hijriyah, Nabi dan pasukannya telah sampai di kota Mekkah, tapi, sebelum nabi dan pasukan itu sampai ke kota mekkah, Abu Sufyan. Abu Sufyan akhirnya masuk islam ketika itu, sehingga pada saat pasukan muslim telah masuk ke kota mekkah nabi bersabda bahwa “siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan akan aman” lalu beliau bersabda lagi “barang siapa yang masuk masjidil haram aman” dan yang terakhir “barang siapa menutup jendela rumah masing-masing akan aman”.
Dan akhirnya seluruh masyarakat kota mekkah ketika itu memeluk agama islam, dan kota tersebut telah menjadi kota kaum muslinin dan di bawah perintah Nabi Muhammad SAW. 

1 komentar:

  1. Slotty Park Casino Resort - Mapyro
    Find your 서귀포 출장안마 way around the casino, find where everything is located with 정읍 출장안마 Mapyro. This 양산 출장마사지 map 밀양 출장샵 gives you a real-time view of the Casino. 아산 출장샵

    BalasHapus