Translate

Minggu, 29 Maret 2015

PERANG DUNIA I

BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar belakang
            Setelah mulai dan berkembangnya pemikiran-pemikiran di Eropa. Negara-negara besar yang saling bersengketa dengan wilayah kekuasaan satu sama lain. Memulai berlomba-lomba memajukan industri militerismenya terutama di bidang alutista. Hal-hal ini yang nanti membuat Negara-negara Eropa mulai saling berkonflik satu sama lain demi kepentingan masing-masing.
                        Salah satu diantaranya Italia dan Perancis bersengketa untuk menguasai Afrika Utara, Jerman dan Perancis yang memperebutkan Ruhr, Austria dan Rusia yang merebutkan Balkan, Inggris dan Jerman merebutkan Timur Tengah. Yang nantinya menimbulkan pecahnya Perang Dunia I dan hampir setia Negara-negara di Eropa sebagian besarnya turut serta dalam peperangan ini dan memakan jumlah korban yang tidak sedikit.
B. Masalah yang dikaji
1.      Awal mula Perang Dunia I ?
2.      Jalannya Perang Dunia I ?
3.      Dampak Perang Dunia di bidang ekonomi Eropa dan Dunia ?
C. Tujuan Makalah
1.      Agar mahasiswa mengetahui bagaimana sejarah awal mula Perang Dunia I
2.      Agar mahasiswa memahami jalannya Perang Dunia I
3.      Agar mahasiswa memahami Dampak Perang Dunia I di bidang ekonomi Eropa dan Dunia.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Awal mula Perang Dunia I
            Awal mula Perang Dunia I di tandai dengan terbunuhnya Pangeran Francis Ferdinan dari Austria-Hungaria di Sarajevo, ibukota Bosnia Austria Utara oleh seorang teroris Bosnia yang dilatih Serbia yang bernama Gavrilo Princil. Serbia telah melatih dan melengkapi kelompok Princil, yang dikenal sebagai Tangan Hitam. Hal itu ada karena selama bertahun-tahun hubungan antara Serbia dan Austria-Hungaria tidak bersahabat karena para nasionalis Serbia ingin mempersatukan semua rakyat Slavia yang tinggal di wilayah Balkan ke dalam suatu negara tunggal. Orang-orang Slavia yang sedang tinggal di Austria-Hungaria juga akan dimasukan, karena itu Austria-Hungaria sangat menentang hal tersebut.
            Austria-Hungaria memutuskan untuk menggunakan pembunuhan sebagai alasan untuk menyelesaikan perselisihannya dengan Serbia. Jerman berjanji akan mendukung Austria-Hungaria. Pada 23 Juli 1914, Austria-Hungaria mengajukan ultimatum yang merangsang perang kepada Serbia, yang harus di jawab dalam kurun waktu 48 jam. Serbia menjawab pada tanggal 25, tetapi menganjurkan agar beberapa tuntutan  Austria-Hungaria di arahkan juga kepada kekuatan-kekuatan Eropa lainnya. Austria-Hungaria menolak usulan Serbia, dan pada tanggal 28 Juli tahun tersebut mengumumkan perang terhadap Serbia.
            Ketika itu, semua bangsa Eropa mengharapkan perang. Selama bertahun-tahun kelompok-kelompok bangsa yang bersaing telah membuat perjanjian-perjanjian dan persekutuan-persekutuan. Pada 1914 Eropa telah terbagi menjadi dua kubu. Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia adalah anggota Sekutu Rangkap Tiga. Kemudian setelah Italia menarik diri lalu kekaisaran Ottoman bergabung dan kekuatan Rangkap Tiga menjadi Kekuatan Sentral. Rusia, Perancis, Inggris, membentuk kubu yaitu dinamakan Sekutu kecuali Bulgaria, Negara-negara Balkan memihak kepada Sekutu dan Serbia.
2.      Jalannya Perang Dunia I
2.1. Reaksi Sekutu terhadap Ultimatum Jerman
 Pada 29 Juli 1914, Rusia menggerakan pasukannya mendekati perbatasan Austria dan Jerman, dengan maksud menjaga agar Serbia tidak dihancunkan. Akan tetapi, Rusia mempunyai rencana-rencan terhadap Kekaisaran Ottoman yang telah dihalangi oleh Austria-Hungaria-Jerman. Rusia ingin mengendalikan Konstantinopel dan selat-selat dari Laut Mati hingga Laut Aegean. Pada 31 Juli, Jerman menuntut agar Rusia menghentikan langkah-langkah pergerakan perangnya dan menyampaikan ultimatum kepada Perancis agar menyatakan diri bersikap netral di dalam peristiwa perang antara Rusia dan Jerman. Perancis dan Jerman telah menjadi musuh dalam banyak peperangan sebelumnya. Mereka juga berselisih karena persoalan Al-Sace-Lorraiene. Rusia dan Perancis mengabaikan tuntutan-tuntutan Jerman. Pertempuran dimulai di perbatasan Rusia-Jerman pada 1 Agustus. Jerman Menyatakan perang terhadap Perancis pada 3 Agustus.
Semua kekuatan utama memiliki rencana-rencana perang yang dirancang untuk kemenangan yang cepat tetapi tidak ada rencana untuk perang yang lama, dan buntut yang berkepanjangan. Rencana perang Jerman disebut Rencana Schlieffen.
Dinamai menurut nama pangeran Alferd Fon Schlieffen, seorang pakar stategi militer terkemuka. Rencana perang dimaksudkan untuk menghindari perang yang lama dan mahal, untuk kedua pihak. Rencana itu mengharuskan sayap kiri tentara Jerman menahan pasukan Perancis di sungai Rhine. Sayap kanan menyapu melalui Belgia dan Perancis Utara menuju Paris, Ibukota Perancis. Setelah mengalahkan Perancis, jerman kemudian berencana menggerakan pasukan ini dengan cepat melalui kereta api menuju ke timur untuk mengalahkan Rusia. Perancis telah setuju dengan kenetralan Belgia. Oleh karena itu mereka tidak boleh pergi melalui Belgia untuk menyerang Jerman. Sebagia gantinya, Perancis bermaksud memusatkan pasukannya di tengah dan sayap kanan. Kemudian ia berencana melancarkan pukulan terhadap Front Rhine. Rusia berencana menimbulkan keretakan diantara Austria-Hungaria dan Jerman. Kemudian mereka bermaksud melancarkan serangan langsung ke Berlin. Meskipun semua rencana perang ini gagal, Rencana Schlieffen Jerman mendekati keberhasilan. Sayap kanan pasukan Jerman nyaris mencapai Paris tetapi dipukul mundur oleh Perancis dalam pertempuran pertama di Marne, salah satu dari sedikit pertempuran yang menentukan di dalam perang itu. 
            2.2. Invasi Jerman terhadap Perancis
                                    Tentara Perancis yang berjumlah sekitar 4 juta nyaris sama besarnya dengan pasukan Jerman. Akan tetapi, hanya sepertiga pasukan yang sepenuhnya terlatih dibaris depan. Perancis tidak terkejut ketika Jermna datang melalui Belgia. Tetapi mereka tidak menduga kalau Jerman akan segera menggunakan begitu banyak pasukan cadangannya sebagai pasukan garis pertama. Hal ini member tenaga manusia yang lebih efektif bagi Jerman. Pasukan Perancis dan Inggris menghadapi serangan Jerman di perbatasan Belgia pada bulan Agustus. Perancis dipaksa mundur Charleroi. Inggris dipaksa mundur di Mons. Jerman  memaksa kedua pasukan itu mundur keselatan. Pada permulaan September sebagaian tentara Jerman sedang mendekati Paris. Akan tetapi, sebelum Jerman mampu bergerak cepat merebut kota itu, Perancis menyerang sayap kanan Jerman  yang terbuka. Kemudian mereka maju memasuki celah dibuka oleh serangan ini diantara kedua tentara Jerman. Perancis juga mengadakan serangan balasan diseluruh front. Pertempuran pertama Marne berlangsung 6-10 September. Tak dapat meraih kemenangan yang menentukan, Jerman mundur kira-kira 50 mil (80 KM) ke utara sungai Marne.
                                    Pada bulan Ferbruari 1916, di front barat Jerman melancarkan serangan besar terhadap Perancis di Verdun. Sebelum serangan itu, Jerman menghujani Perancis dengan tembakan meria-merian yang paling kuat yang pernah digunakan di dalam perang. Dalam tempo singkat Jerman menyapu apapun yang ada di hadapan mereka. Kemudian Perancis menahan gerak maju tentara Jerman. Pertempuran Verdun terus berlanjut selama berbulan-bulan, dengan sedidkit perubahan. Pada bulan Juli, Inggris datang membantu Perancis dengan melakukan serangan di wilayah sungai Somme. Pemboman dengan meriam sebelum maju menyerang berlangsung selama seminggu. Inggris berangsur-angsur maju. Ketika musim dingin mengakhiri perang, mereka telah mendesak barisan Jerman sejauh 14 KM. Selama serangan di Somme, Inggris memperkenalkan kendaraan lapis baja yang berjalan diatas mata rantai logam yang tidak ada ujungnya. Mesin itu dikembangkan secara diam-diam dengan bagian-bagian yang berbeda di buat di pabrik yang berbeda. Beberapa bagian yang tampak digunakan sebagai wadah cairan di sebut Tank “Tangki” oleh para pekerja. “Tank” di gunakan sebagai nama kode pengembangan senjata itu dan menjadi nama tetapnya. 
                                    Pada 21 Maret 1918, Jerman melancarkan serangan besar-besaran disungai Somme. Serangan gencar untuk memenangkan perang ini dirancang oleh jendral Jerman  Hiddenburg dan Ludendroff. Pertempuran mulai dengan adu meriam yang dasyat, disertai dengan serangan cepat pasukan Jerman. Didalam beberapa hari terus maju membanjiri seluruh wilayah itu. Inggris dan Perancis akan membutuhkan waktu dua tahun untuk merebutnya kembali. Serangan terakhir pada 16 April, setelah Jerman merebut wilayah 56 KM. Sekitar 2 ribu orang Amerika dalam unit-unik kecil bertugas dengan baik dengan Inggris untuk mencegah serangan gencar itu agar tidak menyebabkan gerak mundur yang kacau balau. Akan tetapi, situasinya sangat genting Marshall Ferdinand Foch diangkat sebagai panglima perang tentara sekutu. Pasukan Amerika digunakan didalam satuan-satuan tempur meskipun belum berpengalaman bertempur. Pada tanggal 27 Mei, Jerman kembali menyerang dengan pasukan yang besar, kali ini disepanjang sungai Aisne. Selama satu minngu Perancis mundur. Medan pertempuran segera kembali disungai Marne di Chaeteau Thierry, hanya 71 KM dari Paris. Serangan gencar Jerman dihentikan pada tanggal 6 Juni. 
                        2.3. Keterlibatan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia I
                                    Kekaisaran Ottoman bergabung dengan kekuatan sentral pada 29 Oktober. Meskipun kekaisaran itu sedang mengalami kemunduran, ia memberi sumbangan yang penting bagi usaha perang. Masuknya kekaisaran itu dalam kedalam peperangan memutus komunikasi laut bagi Rusia dan para sekutunya. Dengan bergerak keselatan dan merebut teruzan Suez, tentara Ottoman mengancam komunikasi Inggris dengan timur lewat terusan itu. Untuk mencegah terusan itu, sekutu terpaksa menpatkan pasukan yang besar di ujung timur dekat laut Mediteranian.
                                    Keadaan terjepit Jerman di front barat dibayar dengan keberhasilannya melawan Rusia di front timur. Jerman dibawah kepemimpinan dua Jenderal yaitu Paul von Hindenburg dan Erich von Ludendorff mengalahkan Rusia dengan telak di Tannenberg agustus 1914.
                                    Pada 11 Oktober, Bulgaria bergabung dengan melawan Sekutu kemudian bergabung dengan Jerman dan Austria-Hungaria untuk menyerbu Serbia Montenegro. Hal ini membuka jalan memuju Turki, jantung kekaisaran Ottoman yang telah bertahan melawan serangan-serangan sekutu tetapi sekarang membutuhkan dari kekuatan sentral.
                                    Pada Februari dan kemudian Maret 1915 kapal perang Inggris berusaha menerobos Dardarnelles. Rencana mereka adalah memberi bantuan kepada Rusia melalui laut Hitam. Kedua usaha itu tidak berhasil. Pada 25 April, Sir lan Hamilton mendaratkan pasukan Anzacs (Korsp Tentara Australia dan Selandia Baru ) di semenanjung Galipolli yag sempit. Gabungan dari serangan darat dan laut kemudian dirancang untuk melawan Konstatinopel. Ekspedisi Galipolli mengalami kegagalan. Pada Desember 1915 dan Januari 1916 pasukannya ditarik. Dan dikirim ke Mesir untuk melindungi Terusan Suez yang diancam oleh Kekaisaran Ottoman. Sebagian pasukan ini kemudian membentuk pasukan Inggris dan Arab dibawah kepemimpinan Jenderal Edmund Hallenby yang merebut Yarusalem pada 1917.     
                                    Salah satu pimpinan yang berhasil di wilayah ini ialah T.E. Lawrence. Ia adalah yang mengorganisasi dan memimpin pemberontakan Arab melawan Turki. Pasukannya juga merebut Damaskus untuk Sekutu
2.4. Keterlibatan Amerika Serikat pada Perang Dunia I
Keterlibatan Amerika Serikat pada Perang Dunia I dimulai dari kampanye kapal selam Jerman yang memperhebat blokade atas Britania selama 1915. Pada bulan Februari, Jerman mengumumkan bahwa air disekeliling Britania, termasuk terusan Inggris termasuk kedalam zona perang. Selain itu, Jerman menyatakan dengan jelas bahwa kapal-kapal yang ditemukan di zona ini akan dihancurkan. Termasuk kapal-kapal milik bangsa yang netral.
Pada tanggal 7 Mei, kapal penumpang yang mewah, Lusitania, di torpedo dan tenggelam tak jauh dari Kinsale Head Irlandia. Diantara 1.198 orang yang tewas lebih dari 120 adalah warga negara Amerika. Jerman terus membangun kapal selam yang baik. April 1917 Amerika Serikat memasuki perang, lebih dari 3 juta Ton pengiriman laut Britania di tenggelamkan. Pada tahun 1915, Inggris mulai khawatir kalau-kalau Inggris terpaksa keluar dari perang akibat kehilangan banyaknya pengiriman dari laut.
Sebelum itu, opini publik AS perlahan-lahan namun terus diarahkan untuk memusuhi Jerman sejak 1914. Pada Januari 1917, Jerman kembali melancarkan kampanye kapal selam yang tidak terbatas. Semua kapal termasuk milik negara-negara netral ditenggelamkan tanpa peringatan kalau ditemukan di zona yang keluar dari pantai Sekutu. Perbuatan ini adalah pelanggaran terhadap hukum Internasional. Selanjutnya, di ketahui bahwa mentri luar negeri Jerman Arthur Zimmermann, telah mengirim secara rahasia suatu telegram keapada pemerintah Meksiko yang menjajikan akan memberi wilayah Amerika Serikat bagian barat daya sebagai upah atas dukungan Meksiko melawan Amerika. Meskipun Woodrow Wilson mempunyai keinginan besar untuk perdamain, namun dia merasa Amerika Serikat harus ikut berperang.
            2.5. Ofensifitas Sekutu yang mengubah arah peperangan
Pada tanggal 15 Juli, Jerman memulai serangan gencar lainya. Hal ini berkembang menjadi pertempuran di Marne. Akan tetapi, sekarang keadaan telah berbalik. Pasukan Perancis dan Amerika meremukan sayap barat barisan Jerman dari utara Chaetau-Tierry. Jerman belari ke Aisne untuk menghindari direbutnya tempat itu. Dua belas divisi Amerika berjuang mati-matian mengambil bagian di dalam serangan sekutu. Pada tanggal 8 Agustus, Inggris membuka suatu serangan gencar di sepanjang Somme. Korps Kanada mendesak 13 KM kedepan pada hari pertama. Ini adalah satu-satunya kemajuan terbesar mengahadapi perlawanan didalam perang itu. Sebulan lebih sedidkit, sekutu mendapat 100.000 tawanan, dan Jerman mundur secara penuh.
Untuk mempersiapkan jalan bagi serangan gencar terakhir untuk merebut kemenangan. Pada bulan September, Amerika merebut St-Mihiel yang penting, potongan tanah berbentuk segitiga diantara Verdund dan Nancy yang telah diduduki Jerman sejak 1914. Suatu serangan gencar melalui hutam Argonne, kemudaian kearah utara disepanjang Meuse dari Verdund menuju Sedan, dimulai pada 26 September. Di teruskan hingga November, pasukan Perancis dan Amerika bergerak ke arah utara.
Pasukan Belgia yang kecil pun memulai serangan gencar ke utara. Dalam beberapa hari mereka mampu merebut wilayah yang lebih banyak dari pada yang dapat direbut Inggris selama 4 bulan perang sebelumnya.
Sementara Jerman sedang menerima pukulan-pukulan yang mengejutkan ini, para sekutunya runtuh. Bulgaria menandatangani gencatan senjata pada 30 September. Kekaisaran Ottoman menyerah pada 31 Oktober. Italia pulih dari bencana Caporetto dan menimbulkan kekalahan pada Austria-Hungaria. Austria-Hungaria di beri gencatan senjata pada 3 November dan mulai berlaku pada 4 November.
Gencatan senjata yang di berikan kepada Austria-Hungaria mengharuskan membubarkan pasukannya, menyerahkan bidang wilayah yang besar, dan menyerahkan sebagian besar angkatan laut nya. Ia juga harus mengusir pasukan Jerman dari dalam perbatasanya. Dan harus membiarkan sekutu menggunkan kereta apinya. Persyaratan ini sama saja dengan menyerah tanpa syarat.
Front dalam negeri Jerman runtuh suatu tentaranya mundur pada semua front pertempuran. Pada 3 Oktober penguasa Jerman memohon gencatan senjata. Sementara sekutu sedang mendiskusikan syarat-syarat genjatan senjata, pemberontakan terjadi di dalam armada Jerman di Kiel. Kemudian pemberontakan menyebar ke Hamburg dan Remen.
Para sosialis independen di Berlin pada waktu itu menolak mendukung. kembali pemerintahan. Para penguasa kerajaan Bavaria dan Wurttenberg turun tahta. Kaisar Jerman sendiri turun tahta pada 9 November dan melarikan diri ke Netherland (Belanda) pada hari berikutnya. Pemerintahan sementara di bentuk di Berlin. Pemerintahan ini di susun untuk melakukan rapat nasional yang dilaksanakan di Weimar untuk membentuk republik.
Syarat-syarat gencatan senjata sudah siap, dan Jerman di panggil untuk menerimannya. Suatu delegasi melintasi garis pasukan dan dibawa ke markas besar Marsekal Foch yang bertempat didalam gerbong kereta api di dekat Compeigne. Pada dini hari 11 Novenber Jerman menandatangani gencatan senjata umum. 6 jam kemudian, pada 11:00 siang kegiatan tembak-menembak berhenti. 
3.      Dampak Perang Dunia I terhadap Eropa dan Dunia
Perang Dunia I, merupakan perang yang mengerahkan semua kemampuan dan kekuatan yang dimiliki secara total oleh negara-negara yang terlibat didalamnya. Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I semuanya menaggung resiko perang yang mengakibatkan kurang lebih 70 juta tentara dan juga memakan koban jiwa sebanyak 10 juta jiwa dan sekitar 20 juta lainnya terluka sebagai korban kedasyatan Perang Dunia I. Selain itu, peperangan ini juga berpengaruh tehadap sosial ekonomi dan politik khususnya di Eropa dan umumnya di dunia.
Akibat dari Perang Dunia I dari bidang politik adalah adanya perubahan teretorial dan munculnya paham-paham baru. Perubahan teretorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar yaitu Jerman, Turki, Rusia dan Austria sehingga memunculkan negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslovakia, Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, dan Syria (Suriah).
Selain itu juga, paham-paham politik baru mulai bermunculan setelah terjadinya perang dunia I ini. Yaitu paham Diktatorisme,  muncul karena anggapan bahwa paham Demoksrasi tidak lagi dapat menyelesaikan masalah politik dan ekonomi. Paham Diktatorisme yang muncul saat itu adalah Fasisme di Jerman dan Italia, Nasionalisme di Turki, Militerisme di Jepang dan Proletariat di Rusia.
Di bidang sosial, perang telah melahirkan kerohanian tersendiri. Kesengsaraan yang di timbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi umat manusia. Puncak dari akibat ini adalah munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-1931 yang di sebut Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Dampak perang secara khusus di terima oleh Jerman adalah jumlah yang harus dibayar Jerman di dalam memulai perang. Pada 27 April 1921, jumlah ini ditetapkan oleh komisi perbaikan sejumlah 132 miliyar Mark emas, atau sekitar 31,5 milayar Dollar. Sebagian dari hutang ini dapat dibayar dalam bentuk barang.
Pada 1922, Jerman mengulur pengantara batu bara untuk biaya perbaikan. Untuk memaksakan pembayaran pada Januari 1923 Perancis dan Belgia menduduki distrik batu bara dan besi Ruhr di tepi kanan sungai Rhine. Jerman menjawab dengan segera menghentikan semua pembayaran perbaikan. Di dalam ke panikan ekonomi yang menyusulnya, uang Jerman menjadi tidak bernilai dan banyak orang Jerman mengalami keruntuhan keuangan.
Pada 1923, dua komite di bentuk oleh komisi perbaikan untuk memecahkan masalah-masalah ini. Komite pertama dan utama di pimpin oleh seorang Amerika, Jenderal Charles G. Dawes. Laporan yang di tulis Dawes di kenal sebagai rencana Dawes. Rencana itu meminta pembayaran perbaikan yang lebih masuk akal oleh Jerman dan juga menetapkan mata uang Jerman yang baru dan Reichs Bank yang baru.
Mula-mula hutang-hutang Jerman di bayar tepat waktu menurut rencana Dawes. Akan tetapi pada 1928 Jerman kembali mengulur-ulur waktu pembayaran. Suatu komite yang dipimpin oleh Owen D. Young menyusun kesepakatan ke dua. Rencana Young mulai berlaku pada 1 September 1929.
Meskipun ada rencana Young, pada 1931 Jerman tidak lagi mampu melakukan pembayaran perbaikan. Presiden AS Herbert Hoover menganjurkan agar para kreditor Jerman di beri waktu penundaan satu tahun iuran mereka. Hal ini disebut penangguhan. Untuk memungkinkan terjadinya hal ini dia memberikan penangguhan pembayaran semua hutang yang dimiliki bangsa-bangsa ini kepada Amerika Serikat.
Setelah Jerman berhenti membuat pembayar-pembayaran perbaikan pada 1932, sebagian besar bangsa Eropa menghentikan pembayaran hutang-hutang mereka pada Amerika Serikat. Satu perkecualian adalah Finlandia, yang membayar secara teratur.  











BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Peperangan memang pada hakikatnya disebabkan oleh manusia itu sendiri, yang memang pada hakikatnya manusia itu di dalam Al-Quran Al-Baqarah ayat 30. Yang intinya manusia itu gemar menumpahkan darah kepada sesamanya dan merusakan alam disekitarnya. Perang Dunia I merupakan bukan peperangan yang terjadi pertama kalinya di dunia ini akan tetapi banyak lagi perang-perang lainya yang mendahuluinya sebelum perang ini terjadi, bahkan setelah Perang Dunia I ini peperangan tidak lantas berhenti atau terselesaikan bahkan 20 tahun silam setelahnya disusul dalam peperangan yang maha dahsyat juga yaitu perang Dunia II yang factor terjadinya juga sama halnya dengan Perang Dunia I. perang dunia I dilandasi dengan Negara-negara eropa yang saling bersengketa antar Negara satu dengan yang lainya untuk saling memperluas wilayah jajahanya untuk kepentingan-kepentingan masing-masing,
            Diprediksi peperangan ini memakan jumlah korban sekitar puluhan juta di setiap pihak negara yang terlibat baik yang luka-luka, hilang dan tidak ditemukan. Negara-negara yang terlibatnya pun tergolong negara-negara besar yang turut serta dalam perang dunia I ini seperti : Jerman, Inggris, Prancis, Rusia, Italia dll . peperangan juga membawa dampak tersendiri di antaranya timbulnya negara-negara baru yang tercipta di wilayah dataran Eropa dan Asia.







DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu,Saut(Ed).Sejarah Perang Dunia:Awal Mula dan Berakhirnya Perang Dunia I dan II.(NewOrchid2009)

http://Wikipedia.com/Guru-Sejarah/, 25 Maret 2015 Pukul 00.10 WIB.

           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar