BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Republik Turki adalah sebuah negara besar di kawasan
Eurasia. Ibu kotanya berada di Ankara namun kota terpenting dan terbesar adalah
Istanbul. Kawasan yang terdiri dari Turki modern telah menyaksikan kelahiran peradaban-peradaban
utama, termasuk Kekaisaran Bizantium dan Kekhalifahan Turki Utsmani. Disebabkan
oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan
campuran budaya timur dan barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan
antara dua buah peradaban Kebudayaan Turki pada saat ini masih tetap didasarkan
pada tradisi- tradisi Islam, di mana pengaruh barat hanya tampak di kota-kota
besar, hal itu berarti hanya di lapisan atas saja dan jangkauannya sangat
terbatas. Pem-barat-an nampaknya hanya sangat kecil berpengaruh pada rakyat
pedesaan yang secara kuantitas lebih dari tiga perempat dari seluruh penduduk
Turki. Mengenai identitas orang Turki hingga saat ini masih menjadi perdebatan
antara yang menyatakan bahwa orang Turki pada jaman Ottoman adalah muslim
sejati dan penolakan terhadap pandangan tersebut. Agaknya sudah menjadi sifat
dasar masyarakat Turki, identitasnya dan masa depannya (termasuk apakah Turki
dapat menemukan tempat dalam masyarakat Eropa) hingga saat ini belum menjadi
satu hal yang pasti. Kebudayaan Turki
mempunyai beberapa persamaan dengan kebudayaan barat. Hal ini disebabkan
oleh faktor-faktor sejarah dan geografis. Oleh sebab itu penulis ingin
mengungkapkan mengenai perubahan atau transisi peradaban di Turki dari Masa
berkhirnya Turki Usmani menuju Republik Sekuler.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses kemunduran Turki Utsmani?
2.
Bagaimana keadaan Republik Turki pada Masa Sekitar Perang Dunia I?
3.
Bagaimana Pembaharuan yang Dilakukan oleh Pemerintahan Republik Turki Tahun
1923-Sekarang?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masa
Transisi dari Turki Usmani menjadi Republik Sekuler
Turki Sebelum
pada akhirnya kerajaan Turki Usmani mengalami fase kehancuran, telah terlebih
dahulu terjadi periode kemunduran.Kemunduran ini dimulai sejak abad ke XVII, ditandai
dengan tidak adanya pengganti yang sepadan sejak Sulaiman Al Qanuni meninggal
dunia. Ketiadaan pemimpin yang memiliki pengaruh kuat ini menyebabkan banyak
terjadinya pemberontakan-pemberontakan, seperti misalnya di Siria dibawah
pimpinan Kurdi Jumbulat, di Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fakhruddin.
Turki menyimpan sejarah yang panjang mengapa negara yang sekitar 99%
masyarakatnya beragama Islam itu beralih prinsip negaranya dari kekhalifahan
menjadi sekuler. Sekularisme berawal dari proses pem-barat-an yang
merupakanhasil dari gerakan revolusioner yang ditimbulkan oleh banyak faktor
sejak kemunduran imperium Usmaniyah. Momentum gerakan ini terjadi setelah
revolusi Perancis dan berkembang dengan kuat sepanjang abad XIX. .Hasil
langsung dari gerakan ini adalah revolusi Turki Muda 1908 yang merupakan awal
pertumbuhan nasionalisme Turki dan pembentukan Republik Turki.Sekularisme
merupakan ciri khas ideologi Turki Muda sejak tahun 1913. Pada tahun 1930-an
sekularisme bermakna ekstrem: sekulerisme diintrepretasikan bukan saja sebagai
pemisahan negara dan agama, tetapi juga sebagai penyingkiran agama dari
kehidupan publik dan tegaknya pengawasan negara atas institusi-institusi
keagamaan yang masih ada. Usaha untuk menyelamatkan Turki juga diadakan yaitu
adanya modernisasi oleh khalifah Abdul Aziz (1861-1876) dipelopori wazir
Mindhat Pasha.Pendidikan dan hukum diperbaharui sesuai dengan kemajuan zaman
dan militer memperoleh bantuan Jerman pada awal abad XX. Dengan adanya UUD
berarti Turki menjadi kerajaan Kunstitusional, tetapi Sultan Abdul Hamid II
(1876-1906) menggulingkan The Strong man Midhat Pasha dan Turki kembali absolut
sampai jatuh pada 1923.
Pandangan bahwa
orang Turki modern dalam memilih sekularisme, telah menolak Islam, tidak
mendapat dukungan dari para sarjana yang bersungguh- sungguh tentang pokok itu,
baik di Timur maupun di Barat. Akan tetapi pandangan tadi merupakan kesan umum
yang luas diantara orang Eropa dan Muslimin di negara-negara lain. Adapun pengertian
dari Sekuler yaitu, sekuler berasal dari bahasa Latin Saeculum yang berarti:
waktu atau lokasi jadi pengertiannya masa kini atau keduniawiannya. Melepaskan
manusia dari masalah religius atau akhirat disebut sekulerisasi.Adapun istilah
sekuler maupun fundamentalis timbul di Barat pada abad XX dikalangan
Nasrani.Fundamentalis adalah faham, gerakan, kelompok fanatik dikalangan
pemeluk ajarannya “paling mendasar” (paling benar atau murni). Akhir abad XX
istilah fundamentalis dijadikan label untuk kelompok islam tertentu padahal
sejarah maupun istilah tersebut dari barat akibat dari adanya Nasrani yang
fundamentalis. Kemunduran Turki Usmanli menyadarkan kaum muda untuk
menyelamatkan negara Turki.Berdirilah “Gerakan Turki Muda” mula-mula moderat
kemudian radikal.Gerakan ini didirikan secara rahasia pada 1896 dan kadernya
tersebar dikalangan pemerintahan, militer maupun kalangan intelektual, dan wartawan.
Pemimpinnya yang terkenal antara lain: Niazy Bey, Anwar Bey, Shevket Pasha, dan
Kemal Pasha (1881-1938). Setelah masa kekuasaan yang absolute dikendalikan oleh
usmani muda maka generfasi intelektual Turki bangkit pada sekitar tahun 1880-an
dan 1890-an dan melancarkan aksi terhadap rezim yang konservatif.
Serangan-serangan ini adalah sebagai akibat dari pesatnya perkembangan
pendidikan dan perekonomian meningkatkan posisi kalangan akademisi.Pers
menyebarluaskan ide-ide eropa tentang ilmu pengetahuan dan politik serta
mempopulerkan sikap-sikap barat. Meskipun masih ada control pemerintah yang
berusaha menekan dan melakukan penyensoran. Ide-ide tersebut menyebar dari
ibukota ke sejumlah wilayah propinsi lantaran peran para pelajar. Gerakan ini,
sekitar tahun 1905 didirikan Fatherland Society atau Masyarakat tanah air oleh
Mustafa Kemal, yang pada saat itu menjabatperwira militer dan kelak akan menjadi
presiden pertama Turki. Ketika Sultan Abdul Hamid II mencabut UUD 1908, timbul
pemberontakan yang dipimpin Niazy Bey dan Anwar Bey. Abdul Hamid mengakui
kesalahannya dan memberlakukan UUD 1876, tetapi pada 1909 mencabut UUD
tersebut, Shevket Pasha dan pasukannya menyerbu Istambul dan Abdul Hamid
diganti Muhamad V (1909-1922) dan Perdana Mentri adalah Anwar Bey. Karena
ancaman Rusia, Turki melakukan modernisasi militernya dan mendekati
Jerman.Terbentuklah Triple Aliancy (Jerman, Austria Hongaria dan Turki)
berhadapan dengan Triple Detente (Inggris, Perancis, Rusia) yang disebut juga
Sekutu (Allied Forces).
2.2 Republik
Turki pada Masa Sekitar Perang Dunia I
Ketika Perang
Dunia I meletus, Turki menyerang Kriem (Rusia) dan sebaliknya sekutu termasuk
Italia menyerang Turki. Pasukan Sekutu dikalahkan dalam pertempuran di
Gallipoli oleh Turki yang dipimpin oleh kolonel Mustafa Kemal Pasha. Sehingga
namanya mencuat sebagai Pahlawan Galliopoli. Islam yang saat itu berada dibawah
kekuasaan Kekhalifahan Turki Usmani merupakan kekuatan yang cukup besar pada
saat Perang Dunia I, meskipun berada dalam kemunduran setelah bertahan selama
ratusan tahun namun kuantitas militer yang dimiliki Turki Utsmani bisa dibilang cukup besar. Dengan pasukan
‘Royal Jannisery’ yang terkenal handal dan kuat Turki Utsmani merupakan
kekuatan yang cukup disegani. Turki Utsmani terlibat dalam Perang Dunia I atas
bujukan Jerman yang khawatir Turki Utsmani akan bergabung dengan blok sekutu.
Turki yang kebetulan memiliki hubungan yang kurang baik dengan salah satu
anggota blok sekutu, Rusia, karena Perjanjian San Stefano dan Perjanjian Berlin
akhirnya bergabung dengan Poros Utama Jerman, Austro- Hungaria, Bulgaria.
Setelah Perang Dunia I berakhir dengan
kekalahan blok Jerman, Autro- Hungaria, Bulgaria, Ottoman (Turki Utsmani),
akhirnya berakhir pulalah sistem pemerintahan Islam yang menggunakan
kekhalifahan. Negara-negara yang tadinya bergabung dengan Ottoman akhirnya
mendirikan Nasional sendiri karena taktik Lawrene of Arabia dari Inggris,
menyebabkan Nasional menjadi lebih dipentingkan dibanding agama.Sebut saja
Tunisia, Aljazir, dan Syiria di timur tengah atau Pakistan, Afganisthan,
Palestina di Asia.Semua terpecah menjadi negara-negara kecil sendiri.Turki
sendiri kemudian menjadi sebuah negara sekuler dibawah pemerintahan Mustafa
Kemal Attaturk, Turki Modern.
Berkat serangan
gerilyawan Arab dan Armenia, Turki terdesak. Sementara Jerman dan Austria
menyerah.Setelah Turki kalah dalam Perang Dunia I, Turki akhirnya melakukan
perjanjian damai dengan pihak sekutu pada tanggal 20 Agustus 1920.Perjanjian
damai ini dikenal dengan Perjanjian Sevres. Perjanjian tersebut berisi tentang
beberapa hal, yaitu:
1. Semua daerah yang
penduduknya bukan penduduk asli Turki harus dilepaskan. Kecuali kota Istambul
dan Adrianopel.
2. Dipersempitnya
wilayah Turki sehingga tinggal Konstantinopel dan wilayah sekitarnya.
3. Yunani memeroleh
daerah Thracia dan Kota Smyrna di Anatolia.
4. Selat Bosporus, Laut
Marmora, dan Dardanella menjadi laut internasional.
5. Armenia dan Kurdi
merdeka.
Sejak
pertengahan abad ke-18 gerakan patriotisme dan nasionalisme dimanfaatkan
Inggris melalui agennya Ibn Sa'ud untuk menyulut pemberontakan di beberapa
wilayah Hijaz dan sekitarnya, yang sebelumnya gagal dilakukan Inggris lewat
gerakan kesukuan.Walau begitu, akhirnya gerakan ini bisa dibendung di beberapa
wilayah oleh khalifah lewat Muhammad Ali Pasha, Gubernur Mesir yang ternyata
agen Prancis didukung Prancis. Di Eropa, wilayah yang dikuasai khalifah
diprovokasi agar memberontak (abad 19-20 M), seperti kasus Serbia, Yunani,
Bulgaria, Armenia dan terakhir Krisis Balkan, sehingga khalifah Turki Utsmani
kehilangan banyak wilayahnya, dan yang tersisa hanya Turki. Perjanjian yang
merugikan turki membangkitkan semangat nasionalis dan menentang Perjanjian
Sevres. Sekutu menyerang Istambul dan membubarkan parlemen sedangkan Khalifah
Muhammad V menerima perjanjian Sevres. Mustafa Kemal Pasha mendirikan
pemerintahan nasional di Angkara (1920). Yunani menyerang tetapi dapat dipukul
mundur, bahkan kota Smyrna dapat direbut kembali. Pada 1922 Muhammad V
diturunkan dari tahtanya dan berakhirlah pemerintahan Turki Utsmani.
Terbentuklah Republik Turki dan Mustafa Kemal Pasha menjadi presiden seumur
hidup (1923—1938). Setelah pemerintahan Turki Utsmani runtuh, Muncullah
Republik Sekuler Turki.Dengan pemimpinnya Mustafa Kemal Pasha atau Kemal
Ataturk. Hal-hal yang dilakukan Kemal dalam usaha-usaha Sekulerisasi ialah:
Pemisahan agama dari lapangan politik, Sedapat mungkin memisahkan agama dari
kehidupan sosial, dan turkifikasi Islam, melepaskan diri dari pengaruh Arab.
Sekutu tidak melanjutkan serangan ke Turki sebabnya ialah :
1. Pasukan Sekutu sudah
tidak mempunyai semangat perang dan menganggap Turki bukan sebagia ancaman
serius di Timur Tengah
2. Kaum komunis di
Rusia sedang berkonsolidasi kekuasaan dan berdamai dengan Turki
3. Terbentuknya Liga
Bangsa-bangsa (League of Nations) pada 1919 yang bertujuan untuk mendamaikan
dunia dan mencegah adanya peperangan
4. Inggris dan Perancis
cukup puas mendapat daerah mandat di bekas wilayah Turki (Arab Utara)
5. Kepandaian diplomasi
menteri Ismed Pasha (Ismed Inonu) berhasil menegakkan Turki di mata
internasional. Turki juga menjadi anggota LBB yang berpusat di Jenewa
(Swiss).Setelah Perang Dunia I, nasionalisme telah menjadi suatu kekuatan yang
potensial di Turki.Di satu pihak, nasionalisme dipergunakan sebagai suatu jalan
untuk membentuk suatu kebudayaan yang nasional yang baru. Di lain pihak nasionalisme
digunakan sebagai perisai terhadap golongan konservatif yang ingin mempertahankan
kebudayaan yang lama. Nasionalisme inilah yang manfaatkan oleh bangsa Turki
untuk keluar dari kemunduran kerajaan Turki Utsmani dan lenyapnya harga diri
diantara kekuasaan- kekuasaan besar.Bahkan setelah jaman modernisasi
berlangsung, Turki membuka lebar-lebar masuknya teknologi barat dan mengadakan
pembaharuan dalam segala bidang. Tetapi dilain sisi bangsa Turki tetap curiga
terhadap dunia barat.
Terbukti dengan adanya
semboyan “Tak ada seorangpun yang menyerupai diri kita sendiri”.Maksudnya pada
saat kebudayaan bangsa barat masuk ke Turki, masih ada bangsa Turki yang
memegang teguh kebudayaannya.Kebudayaan yang berlangsung berabad-abad, tidak
hilang begitu saja pada waktu itu. Usaha-usaha yang dipraktekkan oleh Mustafa
Kemal Pasha untuk menciptakan tipe nasional kadang-kadang berdasarkan pada
pembalikan-pembalikan sejarah dan penulisan kembali sejarah untuk
mengidentifikasi bangsa Turki dengan pahlawan-pahlawan yang gagah berani.
Pengambilan nama keluarga (nama tambahan) yang berhubungan dengan sejarah
adalah tujuan praktis. Mustafa Kemal menjadi Kemal Ataturk (bapak dari bangsa
Turki), teman terdekatnya Ismed yang nantinya jadi Perdana Menteri menjadi
Ismet Inou, untuk memperingati jasa ismet dalam kemenangan atas bangsa Yunani
di Inou tahun 1921. Kemal Ataturk memindahkan ibukota Turki ke Ankara, karena
Istambul semakin lama semakin melemah.Dengan tujuan menghilangkan pemerintahan
republikan dari pengaruh asing, pengaruh dari Turki Utsmani, dan golongan
konservatif yang di anggap menghalangi modernisasi Turki. Nama-nama kota di
Turki kembali diberi nama dengan bahasa Turki modern, diantaranya: Angora
menjadi Ankara, Smyrna menjadi Izmir, dan Adrianople menjadi Edirne.
2.3 Pembaharuan
yang Dilakukan oleh Pemerintahan Republik Turki Tahun 1923-Sekarang
Pada tahun 1921
Kesultanan Ottoman secara resmi dihapuskan dan pada tahun 1923 Turki menjadi Republik Sekular dengan Mustafa Kemal sebagai
presidennya. Ia kemudian mendirikan rejim satu partai yang hampir tidak
terinterupsi hingga tahun 1945. Kemudian mordernisasi ditingkatkan dan diadakan
pembagunan nasional berencana dan bertahap. Seperti politik, UUD diperbaharui
dan disyahkan pada 1924 dengan sistem partai tunggal, yaitu Partai Rakyat
dengan ketuanya Kemal Pasha. Sosial, antara lain : laki-laki dan wanita
memperoleh hak yang sama. Setiap orang harus mencantumkan nama keluarga, contoh
: Kemal Pasha menjadi Kemal Ataturk (Kemal bapak bangsa Turki). Budaya, abjad Arab
diganti dengan abjad latin : bahasa nasional bukan arab tetapi bahasa Turki.
Pendidikan, adanya kewajiban belajar dan pemberantasan buta aksara. Ekonomi,
diadakan pembangunan lima tahun untuk meningkatkan ekonomi dan industry. Sistem
prekonomian “etatisme” artinya semuanya sektor ekonomi ditentukan oleh
pemerintah pusat (sentralisasi).Militer, modernisasi militer menghadapi
bangkitnya Komunisme Rusia dan Fasisme Italia. Agama, pemerintah tidak ikut
campur tangan terhadap masalah agama dan agama adalah hak perorangan walaupun
mayoritas islam. Tidak ada departemen agama dan perkawinan harus di catatan
sipil.Mustafa Kemal kemudian memulai program revolusioner di bidang sosial dan
reformasi politik untuk memodernisasi Turki.Perubahan perubahannya termasuk
emansipasi untuk perempuan, penghapusan seluruh Institusi Islam dan pengenalan
pada kode hukum Barat, pakaian, kalender, serta alfabet, mengganti seluruh
huruf Arab dengan huruf Latin. Untuk kebijakan luar negeri ia memilih netral
dengan menjalin hubungan baik dengan negara tentangga. Mustafa Kemal Pasha menandatangani
Perjanjian Kars 23 Oktober 1921 dengan Uni Soviet - sebuah perjanjian
persahabatan yang isinya Turki menyerahkan kota Batumi, yang kini terletak di
Georgia - kepada kaum Bolshevik Lenin sebagai ganti kedaulatan atas kota-kota
Kars dan Ardahan, yang direbut oleh Rusia Tsaris dalam Perang Rusia-Turki,
1877-1878. Ia mengantarkan Perjanjian Lausanne, dan dengan itu Turki akhirnya
memasuki masa damai setelah satu dasawarsa mengalami peperangan yang
menghancurkan, meskipun ia menghadapi
oposisi irredentis di Dewan Nasional dan di tempat-tempat lainnya. Pada
tanggal 23 Juli 1923 ditandatangani perjanjian Laussane antara Turki dan Sekutu
yang isinya, antara lain sebagai berikut:
a.
Thracia Timur
dikembalikan ke Turki. Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan
bangsa Turki, yaitu Arab yang menjadi negara merdeka, Libia diambil alih
Italia, Mesir, Palestina, Irak dan Siprus diambil alih oleh Inggris, Suriah dan
Libanon diambil alih oleh Prancis.
b.
The Straits
(selat) terbuka untuk semua kapal.
c.
Semua hak ekstrateritorial bangsa asing
dihapuskan. Tidak ada keharusan bagi Turki untuk mengurangi angkatan perangnya.
d.
Turki tidak
perlu membayar kerugian perang.
e.
Turki harus
melindungi minoritas.
Mustafa Kemal
Pasha berupaya menjadikan Turki republik modern. Kebijakannya untuk memodernkan
Turki,yaitu sebagai berikut.
·
Menyusun
undang-undang dasar baru.
·
Melaksanakan
ekonomi etatisme.
·
Melaksanakan
rencana pembangunan lima tahun.
·
Huruf Arab
diganti dengan huruf latin
·
Melaksanakan
pemerintahanan sekuler. (Mustafa_Kemal, Onlain)
Dalam
perang dunia II yang menang adalah
Demokrasi melawan Diktaktor (Fascis Italia, Nazi Jerman dan Militer Jepang).
Karena itu Turki menyesuaikan diri dengan system Demokrasi Liberal (Demokrasi
Barat) dan di perkenankan partai oposisi, berdirilah Partai Demokrat (1947).
Turki termasuk Negara yang cukup setabil, kecuali adanya ganguan dari bangsa
Amerika, kurdi dari luar (yunani dan Unisoviet). Ketika terjadi perang Teluk II
pasukan Internasional (Amerika Serikat) menyerang irak dari pangkalan NATO di
Turki, selain dari pangkalan Daran di Arab Saudi. Setelah Kemal Pasha meninggal
diganti Ismet Imanu dia juaga melakukan pembaharuannya, terutama sekularisasi
agama dan pemakaian hukum Barat menggantikan hukum Islam, memperlihatkan proses
dinamis dari penerimaan dan penolakan masyarakat Turki. Sekularisasi agama pada
masa Kemalis (1923-1950) melahirkan generasi Turki yang jauh dari agamanya.
Bahasa Turki yang ditulis dalam bahasa latin telah menjadi bahasa nasional
Turki. Sedangkan pemakaian hukum-hukum Barat juga diadaftasi dengan berbagai
tingkatan kesulitan di berbagai lapisan msyarakat. Pada pemilu 1950, kekuasaan
tunggal Partai Republik Rakyat berakhir dan digantikan oleh partai sekuler
beraliran liberal, yaitu Partai Demokrat. Partai pimpinan Adnan Menderes ini
mencoba mngoreksi penyimpangan-penyimpangan sekularisasi yang sudah dijalankan
oleh Partai Republik Rakyat sejak berdirinya negara Turki. Namun Adnan menderes
juga tidak ingin Kemalisme digantikan denganideologi lain.
Sejak masa
pemerintahan Partai Demokrat inilah masyarakat Muslim yang merupakan mayoritas
(98 persen dari 70 juta jiwa) penduduk Turki dapat melakukan shalat di
mesjid-mesjid umum, berpuasa dan melakukan ibadah naik haji, yang pada masa
Rezim Kemalis sulit dilakukan. Selain itu madrasah-madrasah kembali di buka,
sehingga para orang tua dapat kembali menyekolahkan anak mereka di sekolah agama,
setelah mereka menyadari bahwa mereka tumbuh sebagai suatu generasi yang kering
dari nilai dan ilmu agama.Madrasah-madrasah ini kembali ditutup pada tahun 1998
setelah dianggap sebagai lembaga yang mendidik kelompok Islam fundamental yang
keberadaannya menguat dan mengancam ideologi sekuler Turki. Perkembangan
masyarakat di Turki menemukan karakter sendiri yang unik sebagai suatu bentuk
pertentangan yang rumit antara pemikiran Kemalisme, yang fundamental dan
radikal, pemikiran liberalis yang meskipun menentang Kemalisme tetapi tidak
ingin ideologi ini diganti, dan pemikiran Islam, baik yang konservatif maupun
moderat. Semangat masyarakat Turki modern untuk menjadi suatu bangsa yang
modern dan demokratis, selalu disertai dengan kesadaran yang mendalam tentang
watak dan idealisme ke-Turki-an dan ke Islaman. Penulis melihat bahwa gagasan
sintesa tentang Islam, Turki dan Barat yang pernah dimunculkan oleh Ziya Gokalp
(Bapak nasionalis Turki) mulai terimplementasikan dengan wajar dan alami,
sedangkan Kemalisme dijadikan ideologi negara yang keberadaannya sangat dijaga
oleh kekuatan militer Turki. Militer Turki mengambil peran sebagai penjaga
ideologi Kemalisme sebagai prinsip negara.Jatuhnya pemerintahan Partai Islam
Refah pada tahun 1998 adalah suatu bukti masih dominannya pengaruh politik
militer di Turki. Namun kebangkitan Islam, baik itu suatu fenomena kesadaran
umat Islam Turki untuk kembali mempelajari nilai-nilai Islam di tengah
kebijakan sekuler pemerintah dan fenomena dukungan masyarakat Islam terhadap
kemenangan partai politik yang dianggap membawa aspirasi Islam terus
memperlihatkan kemajuan ke arah yang positif. Aspirasi dan dukungan yang besar
dari masyarakat Turki kembali mengantarkan kemenangan partai berbasis Islam:
Partai Keadilan dan Pembangunan dalam pemilu 2002. Meskipun secara tegas
pemimpin partai ini menyatakan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan bukanlah
partai Islam dan mereka menyatakan komitmennya yang sungguh-sungguh menjaga
ideologi sekularisme di Turki, nampaknya Rakyat Turki lebih melihat mereka
sebagai sosok-sosok muslim yang shaleh yang diharapkan dapat membawa Turki ke
arah yang lebih maju.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kehancuran Turki
Usmani menjadikan era baru di wilayah Turki.Gerakan Turki Muda menjadikan
Republik Sekuler Turki dimulai. Kemunculan Gerakan Turki Muda merupakan
ekspestasi dari sikap kritis di kalangan intelektual turki yang mengenyam
pendidikan barat ketika melihat kondisi negaranya yang carut marut.
Pemikiran-pemikairan barat yang mereka dapatkan selama belajar di eropa di coba
mereka aplikasikan dalam kehidupan masyarakat turki. Saat Kesultanan Utsmaniyah
runtuh dan diteruskan oleh Republik Turki pada 1923, Islam menjadi sedikit
mundur karena perubahan Turki dari kesultanan menjadi negera sekuler. Ataturk
melarang gerakan-gerakan Islam dan memberi keleluasaan pada agama non-Islam.
Pada tahun 1921 Kesultanan Ottoman secara resmi dihapuskan dan pada tahun 1923
Turki menjadi Republik Sekular dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya. Ia
kemudian mendirikan rejim satu partai yang hampir tidak terinterupsi hingga
tahun 1945. Kemudian mordernisasi ditingkatkan dan diadakan pembagunan nasional
berencana dan bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
Abusalamah.Islam dalam Sejarah Modern Jilid II.
Jakarta: 1967
Bhratara. Soeparyo, Warsito.
1977. Sejarah Timur Tengah Modern.
Soepratignyo &
Sumartini, S. 1994. Sejarah Asia Barat Daya. Malang: